Pada Usia 24 Tahun Dia Telah Diperkosa Tunangnya, Umur 25 Mukanya Hancur Disiram Asid, Namun Akhirnya Dia Diketemukan Dengan Kekasih Idaman!
Katie Piper adalah seorang wanita asal dari Britain dengan kerjaya yang sangat luar biasa. Sebagai seorang model dan pengacara TV, kehidupannya tidak jarang membuat banyak orang iri hati dengan kejayaannya. Tapi ternyata kehidupan seperti ini juga bukan bererti dia selalu bahagia.
Di tahun 2008, Katie yang semasa itu berumur 24 tahun berkenalan dengan seorang peminat yang berumur 28 tahun laman Facebook. Daniel Lynch semasa itu nampaknya adalah seseorang yang cukup obses dengan Katie. Karena merasa nyaman dan menyenangkan, Katie pun setuju untuk berjumpa dengan Daniel.
Tidak disangka-sangka, Daniel telah meluahkan perasaannya dan ingin memiliki cinta dengan Katie. Katie merasa hal itu terlalu tiba-tiba, tapi dia pun mengiyakan. Selama proses bercinta berlangsung, Katie merasa mulai ada yang pelik dengan Daniel. Dia sering meminta maaf tanpa alasan, bahkan beberapa kali marah hanya kerana hal remeh
Tapi kerana merasa Daniel tidak memiliki masalah yang terlalu besar saat itu, Katie pun memutuskan untuk meneruskan hubungan mereka. 2 minggu kemudian, Daniel mengajak Katie untuk pergi bercuti dan menginap di sebuah hotel. Tentu saja, teman-teman Katie menolak idea ini karena Katie dan Daniel belum kenal lama. Tapi Katie merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk dia lebih mengenal Daniel. Kerana itulah Katie setuju untuk pergi.
Tapi sayang, keputusan ini menjadi keputusan yang sangat dikesali Katie seumur hidup. Di hotel tempat mereka tinggal, kekerasan Daniel semakin menjadi-jadi. Tidak hanya marah-marah, dia bahkan mulai memukul Katie. Saat menceritakan pengalaman ini, Katie mengatakan, “Waktu itu aku tidak ingat dan tidak tahu apa-apa. Yang aku tahu cuma kepalaku berdarah.”
Keesokan harinya, Daniel mengantarkan Katie yang cedera dan lemah pulang, dan mengancamnya supaya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Katie yang ketakutan pun berdiam diri, menyimpan penderitaan ini sendirian.
Setelah kejadian ini, kelakuan Daniel semakin menjadi-jadi. Lelaki yang tadinya masih bisa berlaku sedikit hangat tiba-tiba hilang. Dia sering menelefon Katie sampai Katie mengangkat telefonnya. Semuanya ini juga membuat Katie yang ceria dan bersemangat berubah total.
Akhirnya setelah menyedari kehidupannya tidak boleh berhenti, akhirnya Katie memutuskan hubungan dengan Daniel. Selepas kejadian itu, Daniel menelefon Katie dengan suara lembut dan hangat, meminta Katie untuk datang ke sebuah cafe untuk membaca surat yang dia titipkan di cafe tersebut sambil mengatakan kalau dia tidak akan hadir.
Katie ragu-ragu, tapi akhirnya berjanji pada Daniel untuk pergi ke cafe yang dimaksud. Sesampainya di cafe, Katie melihat seorang pengemis. Kerana kasihan, Katie mendekati pengemis itu dan tepat saat Katie sedang merogoh tasnya, pengemis itu menyiramkan cairan yang ada di gelasnya ke arah Katie. Tanpa diketahui Katie, ternyata Daniel telah mengupah seorang lelaki bernama Stefan Sylvestre sebagai pengemis untuk mendekati Katie dan menyimbah mukanya dengan asid.
Cairan itu ternyata adalah garam sulfat! Katie menjelaskan, “Waktu itu aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Rasanya begitu panas sangat, sakit sangat, seperti kebakar!”
Katie kemudian berteriak histeris dan terus dibawa ke hospital. Sesampainya di hospital, doktor mengatakan kalau Katie mengalami luka bakar yang sangat parah. Wajahnya mengalami luka yang sangat serius, salah 1 matanya buta, mulut dan korongkongannya rosak.
Untuk mengubati Katie, doktor harus membuat Katie pengsan selama 12 hari dan melakukan 40 operasi untuk membentuk wajahnya kembali. Kejadian ini membuat Katie kehilangan pekerjaan dan kepercayaan dirinya. Mengingat kejadian yang pernah dialaminya, Katie selalu merasa malu, bahkan sempat ingin bunuh diri.
Tapi keluarga dan sahabatnya pun tak hentinya menyokong kesembuhannya. Mereka mengajari Katie bahwa luka bakarnya yang parah tak membuatnya menjadi tak menarik lagi. Ia tampil kembali di tahun 2009 untuk mengisi program inspiratif yang berjudul ‘Katie: My Beautiful Face’. Kisah tragisnya ini juga dirakam dalam buku ‘Beautiful’ pada tahun 2011. Lewat buku dan acara tersebut, ia ingin memberikan support bagi orang-orang yang senasib dengan dirinya.
Katie pun pulih dan mendapatkan seorang jejaka tampan yang sangat mencintainya. Mereka berdua kemudian hidup bersama dan memiliki seorang anak yang sihat dan bahagia. Katie kemudian menolong dan membantu banyak wanita lewat pengalamannya yang tertulis diatas kertas.
Soal Daniel, dia kemudian di tangkap oleh polis setempat setelah keberadaannya dilacak sedemikian rupa dan akhirnya dijatuhi hukuman mati seumur hidup. Selidik punya selidik, ternyata catatan jenayah Daniel cukup banyak dan hampir semuanya berhubungan dengan wanita yang disakiti setelah ditipu!
Sumber: Pixpo
sumber: rakanmedianetwork.press
Katie Piper adalah seorang wanita asal dari Britain dengan kerjaya yang sangat luar biasa. Sebagai seorang model dan pengacara TV, kehidupannya tidak jarang membuat banyak orang iri hati dengan kejayaannya. Tapi ternyata kehidupan seperti ini juga bukan bererti dia selalu bahagia.
Di tahun 2008, Katie yang semasa itu berumur 24 tahun berkenalan dengan seorang peminat yang berumur 28 tahun laman Facebook. Daniel Lynch semasa itu nampaknya adalah seseorang yang cukup obses dengan Katie. Karena merasa nyaman dan menyenangkan, Katie pun setuju untuk berjumpa dengan Daniel.
Tidak disangka-sangka, Daniel telah meluahkan perasaannya dan ingin memiliki cinta dengan Katie. Katie merasa hal itu terlalu tiba-tiba, tapi dia pun mengiyakan. Selama proses bercinta berlangsung, Katie merasa mulai ada yang pelik dengan Daniel. Dia sering meminta maaf tanpa alasan, bahkan beberapa kali marah hanya kerana hal remeh
Tapi kerana merasa Daniel tidak memiliki masalah yang terlalu besar saat itu, Katie pun memutuskan untuk meneruskan hubungan mereka. 2 minggu kemudian, Daniel mengajak Katie untuk pergi bercuti dan menginap di sebuah hotel. Tentu saja, teman-teman Katie menolak idea ini karena Katie dan Daniel belum kenal lama. Tapi Katie merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk dia lebih mengenal Daniel. Kerana itulah Katie setuju untuk pergi.
Tapi sayang, keputusan ini menjadi keputusan yang sangat dikesali Katie seumur hidup. Di hotel tempat mereka tinggal, kekerasan Daniel semakin menjadi-jadi. Tidak hanya marah-marah, dia bahkan mulai memukul Katie. Saat menceritakan pengalaman ini, Katie mengatakan, “Waktu itu aku tidak ingat dan tidak tahu apa-apa. Yang aku tahu cuma kepalaku berdarah.”
Keesokan harinya, Daniel mengantarkan Katie yang cedera dan lemah pulang, dan mengancamnya supaya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Katie yang ketakutan pun berdiam diri, menyimpan penderitaan ini sendirian.
Setelah kejadian ini, kelakuan Daniel semakin menjadi-jadi. Lelaki yang tadinya masih bisa berlaku sedikit hangat tiba-tiba hilang. Dia sering menelefon Katie sampai Katie mengangkat telefonnya. Semuanya ini juga membuat Katie yang ceria dan bersemangat berubah total.
Akhirnya setelah menyedari kehidupannya tidak boleh berhenti, akhirnya Katie memutuskan hubungan dengan Daniel. Selepas kejadian itu, Daniel menelefon Katie dengan suara lembut dan hangat, meminta Katie untuk datang ke sebuah cafe untuk membaca surat yang dia titipkan di cafe tersebut sambil mengatakan kalau dia tidak akan hadir.
Katie ragu-ragu, tapi akhirnya berjanji pada Daniel untuk pergi ke cafe yang dimaksud. Sesampainya di cafe, Katie melihat seorang pengemis. Kerana kasihan, Katie mendekati pengemis itu dan tepat saat Katie sedang merogoh tasnya, pengemis itu menyiramkan cairan yang ada di gelasnya ke arah Katie. Tanpa diketahui Katie, ternyata Daniel telah mengupah seorang lelaki bernama Stefan Sylvestre sebagai pengemis untuk mendekati Katie dan menyimbah mukanya dengan asid.
Cairan itu ternyata adalah garam sulfat! Katie menjelaskan, “Waktu itu aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Rasanya begitu panas sangat, sakit sangat, seperti kebakar!”
Katie kemudian berteriak histeris dan terus dibawa ke hospital. Sesampainya di hospital, doktor mengatakan kalau Katie mengalami luka bakar yang sangat parah. Wajahnya mengalami luka yang sangat serius, salah 1 matanya buta, mulut dan korongkongannya rosak.
Untuk mengubati Katie, doktor harus membuat Katie pengsan selama 12 hari dan melakukan 40 operasi untuk membentuk wajahnya kembali. Kejadian ini membuat Katie kehilangan pekerjaan dan kepercayaan dirinya. Mengingat kejadian yang pernah dialaminya, Katie selalu merasa malu, bahkan sempat ingin bunuh diri.
Tapi keluarga dan sahabatnya pun tak hentinya menyokong kesembuhannya. Mereka mengajari Katie bahwa luka bakarnya yang parah tak membuatnya menjadi tak menarik lagi. Ia tampil kembali di tahun 2009 untuk mengisi program inspiratif yang berjudul ‘Katie: My Beautiful Face’. Kisah tragisnya ini juga dirakam dalam buku ‘Beautiful’ pada tahun 2011. Lewat buku dan acara tersebut, ia ingin memberikan support bagi orang-orang yang senasib dengan dirinya.
Katie pun pulih dan mendapatkan seorang jejaka tampan yang sangat mencintainya. Mereka berdua kemudian hidup bersama dan memiliki seorang anak yang sihat dan bahagia. Katie kemudian menolong dan membantu banyak wanita lewat pengalamannya yang tertulis diatas kertas.
Soal Daniel, dia kemudian di tangkap oleh polis setempat setelah keberadaannya dilacak sedemikian rupa dan akhirnya dijatuhi hukuman mati seumur hidup. Selidik punya selidik, ternyata catatan jenayah Daniel cukup banyak dan hampir semuanya berhubungan dengan wanita yang disakiti setelah ditipu!
Sumber: Pixpo
sumber: rakanmedianetwork.press
Post a Comment